Skip to main content

Menaikan Berat Badan

Bukan berita yang bagus ternyata untuk baju-bajuku di lemari, eh kenapa? ketika aku singgah ke dokter obgyn untuk berkonsultasi yang aku cerita di sini ini. Aku sempatkan untuk menimbang, dah alangkah kaget dan penasaran, kok bisa begitu?

Aku, yang sebelum menikah berat badannya pada angka 44 kg saja, tidak bisa lebih, kurang malah iya. Setelah melahirnkan berubah menjadi 45 kg, tidak lebih malah dibilang kurus iya. Mengenaskan sekali ya?

Santapannya cukup bergizi kok, Alhamdulillah ditambah dengan susu cokelat dan camilan gorengan. Makannya juga tiga kali sehari, tapi kok ini bertambahnya drastis sekali. Eh, Alhamdulillah dong, disyukuri karena diberikan jiwa dan badan yang sehat.


Pertambahan yang cukup signifikan membuang celana kerja dan mengambil celana kerja yang masih longgar. Berat badanku sekarang 49 kg, diselingi dengan olah raga buku tangkis bersama suami sebelum ebrangkat kerja. Butuh sebuah penelitia, apakah olah raga yang kulakukan bisa menurunkan berat badan/ meningkatkan berat badanku?

Comments

Popular posts from this blog

Memasak Spaghetti La Fonte

Horaaaay, akhirnya waktunya tiba untuk memasak Spaghetti La Fonte setelah menunggu setengah hari. Semoga anakku suka. Aku membaca petunjuk memasaknya, siip, ini benar-benar instant. Yang pertama aku cari adalah isi dari kemasan hijau ini. Spagehetti Bolognaise yang pertama aku masak *kecanduan drama korea 'Pasta'  Dok. Pribadi Aku bersiap-siap mengikuti petujuk sang Chef..., ketika terbuka, ogh syukurlah sudah ada saosnya * aku kepikiran bagaimana rupa saosnya? *beginilah setelah dibuka, hm.... Dok. Pribadi Menurut informasinya, cukup dimasak empat menit. Baiklah, aku tunggu dengan sedikit mengaduk *takut lengket, karena kalau lengket Spaghetti rasa bubur dach. Sedikit informasi yang aku baca, menyeduh spaghetti dengan air yang sedikit akan membuat spaghetti lengket. Dok. Pribadi Tidak sampai lima menit, seperti yang diinformasikan. Spaghetti sudah tidak kaku lagi, hm....akhirnya aku memasak Spaghetti. Aku tiriskan dengan menggunakan alat untuk meni

Resep Kue Bolu Menggunakan Teflon

Bagaimana kabarnya puasa hari ini? buka puasa pakai apa sodara-sodara? Alhamdulillah ya bisa berbuka puasa dengan senyum dan keikhlasan. Ikhlas menyantap sisa terakhir kolak pisang paling enak sedunia, bikinan ibu ter, cinta. Duh, kasihan, macet di jalanan ya? Seorang ibu merupakan chef paling hebat dan selalu dikangenin. Aku selalu kangen dengan kue bolu buatan ibuku. Ibuku paling suka membuat kue bolu panggang untukku. Aku masih inget banget, beliau membuatkan bolu panggang untuk menyambut aku setelah selesai EBTANAS. Jaman apa aku tulis ebtanas coba? Ketika aku kangen kue bolu panggang buatan ibuku, biasanya kubeli kue bolu di toko kue dekat rumah. Rasanya gimana? rasanya beda jauh banget dari yang ibuku buat. Jarang ada yang menyamai bolu buatan ibuku. Kue bolu buatan ibuku memiliki tekstur lembut, empuk dan enggak seret ( apa bahasa Indonesia seret?). Rasanya tidak terlalu manis, tapi juga enggak begitu asin. Aku suka bagian pinggir kue bolu buatan ibuku. Bagian ping

Dancow Calcium Plus

Seorang ibu dan seorang chef ala astata resto, resto milik pribadi yang dikonsumsi oleh tiga orang pengunjung setia harus mengkonsumsi setidaknya segelas susu setiap harinya. Berlarian mengejar sang buah hati, memasak dan bergelut dengan debu di rumah sederhana serta menari-nari seharian di depan komputer memungkinkan sang chef kekurangan kalsium. Pilihannya melanjutkan susu pertumbuhan disaat kecil dahulu, Dancow sebuah brand yang masih setia untuk dipilih chef satu ini. Kali ini hadir dalam pasar yang bergenre dewasa, khusus untuk wanita aktif yang masih butuh susu dengan kalsium yang tinggi. Free From Dancow Hadeeh, kali ini yang dipajang adalah not for sale atawa gratis dari beli susu Faiz. Rejeki emak chef emang enggak kemana-mana kok, tenang saja. Hehee, lalu? senikmat itukah minum gratisan? ach...yang penting kalsium tetap terpenuhi, gratis atau beli itu bukan masalah, yang penting Dancow emang woke dah.