Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2013

Resep Ayam Goreng Lengkuas

Kali ini berada ditantangan membuat tumpeng lengkap dengan isinya sendiri. Izin suamiku, Alhamdulillah di acc, "bi, Minggu acara kemana?" teleponku kamis sore dari kantor. "ke Priuk?" rumah ibu mertuaku. Tumpeng Untuk Ulang Tahun Ibu Mertuaku , Setelah sang bintang 'tumpeng' tertulis di sini, kali ini yang petok petoook, Ayam Goreng bumbu lengkuas/ Laos Bumbu Rempah Asli Indonesia Bahan-bahannya : 1 ekor Ayam, potong 16 4 bh lengkuas, dikupas 3 bh jahe 2 bh batang serai, dimemarkan 8 buah bawang merah, dihaluskan 4 buah bawang putih, dihaluskan 3 buah kunyit. dihaluskan 2 bh kemiri, dihaluskan 1 bgks bumbu instant (better jangan, sebagai pelngkap saja) 1 sdm garam Minyak secukupnya untuk menggoreng Cara membuatnya; Aku membuat sehari sebelum hari H, kemudian dimasukkan ke dalam lemari es. Haluskan bumbu, aku menggunakan blender sekalian jahe,kecuali serai dan daun salam Panaskan wajan, tuang minyak untuk menumis bumbu halus

Resep Nasi Kuning untuk Tumpeng

Kali ini berada ditantangan membuat tumpeng lengkap dengan isinya sendiri. Izin suamiku, Alhamdulillah di acc, "bi, Minggu acara kemana?" teleponku kamis sore dari kantor. "ke Priuk?" rumah ibu mertuaku. Memang kami sudah lama tidak mengunjungi beliau. So.... Tumpeng untuk Ulang Tahun Ibu Mertua, terjadilaah.... Berikut aku baru sempat menuliskan resepnya satu persatu. Bukan bermaksud sok sibuk sehingga males, namun realita di dumay sungguh macet. Heheee...Baiklah, terima kasih kepada Desy, teman SMAku yang sedang 'ngidam' kepingin nasi kuning, akhirnya aku membuka file foto dan tertuanglah dalam blog ini. Bahan-bahannya sangat sederhana, berikut ya; 1.000 gr Beras kualitas bagus/ pulen 800 ml Santan kelapa 2 ruas jari kunyit, dibakar 2 btg serai di memarkan 3 lb daun salam 2 sdt garam 2 sdm air jeruk nipis Cara membuat dalam keadaan sendirian; Cuci bersih beras, dimasak dalam rice cooker seperti biasanya Sebelum benar-benar matang

Kampanye Hari Bekal Nasional

Setelah cerita yang ada di sini , tentang sebuah alasan membawa bekal dari rumah...Aku ikut bersorak, ternyata aku menjadi salah satu pembawa bekal-ers *halah, yang juga menyukseskan Kampanye Hari Bekal Nasional. Lhooo? benarkah? membawa bekal makanan dari rumah ada kampanyenya? keren sekali negeri Indonesia tercinta ini. Para pembawa bekal dari rumah, bukan aku dan para wanita yang bekerja di luar rumah saja loooh, ada anak sekolah yang sudah pasti dibawakan bekal oleh Moms-nya, seperti sepupuku Dian Puspa Rani ketika masih SMP, yang meminta tolong untuk dipesankan wadah bekal dari Tupperware kepadaku. Suamiku tercinta, beberapa bulan belakangan juga mulai membawa bekal dengan koleksi Tupperwareku yang simple.  Haaah? suami itu lelakikan? Ssstttt...sekarang para pembawa bekal bukan hanya kaum wanita dan anak-anak saja, melainkan apra lelaki sudah semakin banyak yang membawa bekal lho...Serius, di kantorku saja ada yang istrinya rajinnya bukan main. Ada tiga susun kotak, terdi

Alasan Membawa Bekal dari Rumah

Hallo para wanita yang bekerja? seringkah kita merasa perlu membawa bekal dari rumah? maksudnya sudah jelaslah...bekal makanan yang dimasak di rumah, begitu. Kalau aku seringnya bawa dan bisa hampir setiap hari pasti membawa bekal makanan ke kantor. Alasannya, ngiriiiiit *eh sepertinya bukan itu sich. Pertama, ketika diterima bekerja di kawasan pergudangan, suamiku bilang "De, kamu susah lho makan siangnya! harus hati-hati kalau beli makan di kawasan" kemudian aku jawab dengan santai, "Astin bawa bekal, dong!". Terbayang aku bekerja kantoran dan membawa bekal, wong ketika menjadi marketing farmasi, yang ceritanya di sini , aku juga bawa bekel kok. Alasan mengapa aku memilih membawa bekal ke kantor, meskipun sederhana adalah sebagai berikut; Praktis, tidak harus keluar kantor pada jam istirahat Statis, enggak dinamis kudu bingung mau makan apa...hehee Ekonomis, sudah jelas karena memasak sekalian untuk anak, suami dan embak pengasuh Sehat, Inza Allah d

Menaikan Berat Badan

Bukan berita yang bagus ternyata untuk baju-bajuku di lemari, eh kenapa? ketika aku singgah ke dokter obgyn untuk berkonsultasi yang aku cerita di sini ini . Aku sempatkan untuk menimbang, dah alangkah kaget dan penasaran, kok bisa begitu? Aku, yang sebelum menikah berat badannya pada angka 44 kg saja, tidak bisa lebih, kurang malah iya. Setelah melahirnkan berubah menjadi 45 kg, tidak lebih malah dibilang kurus iya. Mengenaskan sekali ya? Santapannya cukup bergizi kok, Alhamdulillah ditambah dengan susu cokelat dan camilan gorengan. Makannya juga tiga kali sehari, tapi kok ini bertambahnya drastis sekali. Eh, Alhamdulillah dong, disyukuri karena diberikan jiwa dan badan yang sehat. Pertambahan yang cukup signifikan membuang celana kerja dan mengambil celana kerja yang masih longgar. Berat badanku sekarang 49 kg, diselingi dengan olah raga buku tangkis bersama suami sebelum ebrangkat kerja. Butuh sebuah penelitia, apakah olah raga yang kulakukan bisa menurunkan berat b